kampungtuarutengpuu.site

Manggarai - Nusa Tenggara Timur

Virtual Reality Tour 360 Kampung Tua Ruteng Pu'u

Pemberian Nama Bayi

Ritual Cear Cumpe adalah sebuah tradisi yang unik di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tradisi ini bertujuan untuk memberi nama kepada bayi yang baru lahir, dan biasanya dilakukan setelah bayi tersebut berumur tiga sampai tujuh hari.

Cear Cumpe

Pembersihan Rumah Adat

Congko Lokap merupakan acara puncak dari proses pembangunan Mbaru Gendang (rumah adat) orang Manggarai. Congko Lokap juga diartikan sebagai upacara membersihkan rumah adat dari segala kotoran agar layak dihuni oleh manusia dan didalamnya dapat digantung gendang sebagai simbol kekuasaan atas tanah-tanah adat (ulayat).

Congko Lokap

Digunakan Saat Peperangan

Nggiling terbuat dari kulit kerbau. Biasanya berbentuk bundar atau persegi empat. Di bagian tengah nggiling diberi pegangan, sehingga penangkis dalam tarian Caci berpegangan di situ. Nggiling ini berfungsi sebagai perisai untuk melindungi diri si penangkis dari sabetan larik (cemeti) yang dilontarkan si pemukul. Jadi seperti tameng/perisai yang biasa digunakan ketika ada berperang atau bentrokan.

Nggiling atau Tameng/Perisai

Ungkapan Syukur Panen

Acara penti di Manggarai merupakan salah satu upacara adat yang penting dalam budaya masyarakat Manggarai. Penti biasanya merupakan ritual yang dilakukan untuk memperingati berbagai peristiwa penting seperti upacara kematian, pernikahan, atau untuk memperkuat persatuan antar-komunitas adat. Pada acara penti, salah satu elemen yang sangat terkenal adalah tarian Caci. Tarian Caci adalah tarian perang tradisional yang dilakukan antara dua orang atau dua kelompok yang saling berhadapan. Tarian ini biasanya diiringi oleh musik tradisional Manggarai seperti gendang dan gong. Tarian Caci tidak hanya sekadar tarian perang, tetapi juga memiliki makna filosofis dan simbolis yang mendalam dalam budaya Manggarai, seperti simbol persatuan, keberanian, dan persaudaraan.

Tari Caci (Penti)

Pengukuhan Akhir

Wagal ialah pengukuhan adat perkawinan yang terakhir. Jika persiapan keluarga anak wina tak cukup sampai acara wagal, biarlah acara wagal ditangguhkan sambil mencari waktu yang tepat untuk acara tersebut.

Wagal

Pengumpulan Dana

Tradisi Wuat Wa’i telah menjadi wadah masyarakat Manggarai  secara spontan dan timbal balik bergotong royong mengumpulkan dana pendidikan. Dalam perayaan Wuat Wa’I, masyarakat Manggarai secara bergantian hadir membawa sumbangan baik dalam bentuk materi (uang) maupun sumbangan moril berupa do’a dan nasihat berbasis budaya bagi anak dari keluarga yang hendak melanjutkan pendidikan pada jenjang perguruan tinggi.

Wuat Wa’i